Hai, teman-teman! Berjumpa lagi dengan saya seperti biasa dalam rubrik “Learn Japanese with Rekkazan”. Sebetulnya saya agak galau apakah mau masuk ke pembahasan kata kerja atau jangan dulu, tapi setelah mempertimbangkan matang-matang saya rasa lebih baik kata kerja kita bahas nanti dulu, supaya proses pembentukan kalimat yang kita lakukan dapat berjalan lebih natural. Lagipula, biasanya pelajaran bahasa Indonesia juga dimulai dengan “Ini Ibu Budi”, bukan? Maka dari itu, kali ini saya akan membahas mengenai kata tunjuk dalam bahasa Jepang, dan contoh-contoh penggunaannya.

Sebelum kita mulai, mari kita berkenalan dengan dua tokoh fiktif yang saya ciptakan untuk membantu saya dalam pelajaran bahasa Jepang ini. Mereka adalah Loki, seorang pemuda ceria yang memiliki rasa keadilan tinggi, dan Tina, seorang gadis yang memiliki kekuatan sihir dan dapat memanggil makhluk-makhluk ajaib dari dimensi lain. Loki biasanya berbicara dengan menggunakan bahasa yang santai, sementara Tina lebih suka menggunakan bahasa yang sopan dan formal.

Err… yah begitulah pokoknya. Mohon maaf kalau gambarnya kurang bagus, maklum saya pemalas. Jadi Loki dan Tina ini akan membantu saya untuk memeragakan hal-hal yang akan lebih mudah dipahami bila menggunakan ilustrasi. Nah, karena kita sudah berkenalan dengan Loki dan Tina, mari kita mulai saja pelajaran kita hari ini.

1. Bentuk Dasar: Kore, Sore, Are

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal dua kata tunjuk. Pertama adalah ‘ini’, yang digunakan untuk menunjuk benda yang dekat dengan si pembicara. Kedua adalah ‘itu’, yang digunakan untuk menunjuk benda yang jauh dari si pembicara. Bahasa Jepang memiliki sistem kata tunjuk yang sedikit berbeda, karena dalam bahasa Jepang dikenal tiga kata tunjuk. ‘Kore’ berarti ‘ini’, cara penggunaannya sama dengan ‘ini’ dalam bahasa Indonesia. ‘Sore’ berarti ‘itu’, namun ini digunakan untuk benda yang dekat dengan pembicara. Sementara ‘are’ juga berarti ‘itu’, namun digunakan untuk benda yang jauh dari pembicara.

Contoh penggunaan ‘kore’ dapat kita lihat pada adegan berikut ini, dimana Loki mencoba memperkenalkan dirinya dan Tina kepada kita.

‘Sore’ dan ‘are’ sama-sama berarti ‘itu’, namun penggunaannya berbeda. ‘Are’ digunakan untuk menunjuk benda yang jauh, baik dari si pembicara maupun dari orang yang diajak bicara.

Bagaimana? Mudah, bukan? Di sini kita juga berkenalan dengan satu kata tanya baru, yaitu ‘dou’ yang berarti ‘bagaimana’. Selanjutnya kita akan mempelajari perubahan bentuk kata tunjuk ini dan kegunaannya masing-masing.

2. Benda Ini, Benda Itu

Sekarang kita akan mempelajari bagaimana cara menggunakan kata tunjuk tersebut untuk menjelaskan suatu benda secara spesifik. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat langsung meletakkan kata tunjuk di belakang kata benda tersebut.

Contoh:

– Foto ini bagus.

– Orang itu adalah teman saya.

– Makanan ini enak.

Dalam bahasa Jepang, untuk menunjuk suatu benda secara spesifik, kita meletakkan kata tunjuk tersebut di depan kata benda yang ditunjuk. Kata-kata tunjuk tersebut mengalami perubahan bentuk sebagai berikut:

kore menjadi kono

sore menjadi sono

are menjadi ano

Cukup dengan mengganti suku kata ‘-re’ dengan ‘-no’ saja. Nah, sekarang mari kita ubah contoh-contoh di atas ke dalam bahasa Jepang.

Contoh:

– Foto ini bagus.

+ Kono shashin wa ii desu.

– Orang itu adalah teman saya. (jauh)

+ Ano hito wa watashi no tomodachi desu.

– Makanan itu enak. (dekat)

+ Sono tabemono wa oishii desu yo.

Nah, sebetulnya tadinya saya ingin menjelaskan tentang satu perubahan bentuk lagi namun karena saya sedang malas dan sudah ngantuk jadi nanti saja deh. Untuk sekarang, mari kita langsung saja mencoba membuat dialog sederhana dari apa yang telah kita pelajari, sekalian belajar beberapa kosakata baru lagi. Di percakapan kali ini, ceritanya Loki dan Tina sedang berbicara melalui telepon.

Percakapan:

Tina: “Halo, dengan siapa ini?”

Loki: “Malam, Tina. Ini Loki.”

Tina: “Eh Loki, lama tak berjumpa. Apa kabar? Gimana Jakarta?”

Loki: “Lumayan. Seperti biasa kota ini panas.”

Terjemahan:

Tina: “Moshi moshi, donata-sama desu ka?”

Loki: “Konbanwa, Tina. Kore wa Loki.”

Tina: “Ara Loki-san, hisashiburi desu. Ogenki desu ka? Jakarta wa dou desu ka?”

Loki: “Maa maa. Aikawarazu kono machi wa atsui yo.”

…percakapannya masih belum terlalu menarik ya? Tenang saja, seiring berjalannya waktu, kita akan membuat percakapan yang semakin menarik. Sampai di sini dulu pelajaran kita hari ini, sampai jumpa di lain kesempatan!

EXTRA: Daftar Kosakata

Berikut ini adalah daftar kata-kata bahasa Jepang yang kita pelajari kali ini.

– hajimemashite = salam kenal (diucapkan saat pertama kali bertemu)

– dou = bagaimana

– neko = kucing

– shashin = foto

– tomodachi = teman

– tabemono = makanan

– oishii = enak

– moshi moshi = halo (untuk percakapan di telepon)

– konbanwa = selamat malam

– ohayou = selamat pagi

– ara = aih, eh, dsb

– hisashiburi = lama tak berjumpa

– maa maa = lumayan

– aikawarazu = seperti biasa

– machi = kota

– atsui = panas

EXTRA: Pengetahuan Tambahan

Di contoh percakapan di atas, kita dapat melihat Tina berbicara dengan menggunakan partikel sapaan atau honorific dalam bahasa Jepang (donata-sama, Loki-san), Partikel sapaan ini biasanya selalu digunakan dalam percakapan, namun apabila berbicara dengan teman yang sudah sangat dekat, partikel sapaan ini dapat dihilangkan. Beberapa partikel sapaan yang lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari antara lain:

– Partikel ‘-san’ digunakan untuk menyapa orang yang kedudukannya setara.

– Partikel ‘-sama’ digunakan untuk orang yang kedudukannya lebih tinggi atau untuk menghormati lawan bicara.

– Partikel ‘-chan’ digunakan untuk orang yang dianggap cantik, imut, dan sebagainya.

Nama jabatan atau pekerjaan seseorang juga dapat digunakan sebagai kata pengganti partikel sapaan, misalnya memanggil seorang guru atau dokter dengan akhiran ‘-sensei’, memanggil kakak kelas dengan akhiran ‘-senpai’, atau memanggil seorang profesor dengan akhiran ‘-hakase’.

Perlu diingat bahwa penulisan tanda sambung (-) ini tidak ada dalam bahasa Jepang, namun pada penulisan romaji (bahasa Jepang dengan huruf Latin), tanda sambung ini dapat digunakan untuk memisahkan antara kata benda dengan partikelnya.